Pages

Saturday, January 1, 2011

Minuman Keras dalam Kesehatan

Reaksi pertama yang diakibatkan minuman keras berlangsung dari tegukkan pertama. Saat alkohol (yang ada dalam minuman keras) memasuki lambung, alkohol merusak suatu lapisan pada dinding lambung, mukosa. Kemudian lambung mengeluarkan enzim-enzim dan asam lambung untuk mencerna makanan yang ada dalam perut. Salah satu komponen dari asam lambung adalah asam hidroklorida. Asam ini sangat korosif sehingga paku besi pun dapat larut dalam cairan ini. Tapi mukosa mengeluarkan ion bikarbonat secara regular untuk menyeimbangkan asam lambung. Alkohol merusak lapisan mukosa yang berakibat tidak terkontrolnya tingkat keasaman pada lambung. Sehingga terjadi peradangan pada lambung. Pada tegukkan minuman keras selanjutnya, alkohol merangsang pengeluaran asam lambung lebih banyak. Terjadi kondisi dimana pengeluaran asam sangat banyak sedangkan ion karbonat sangat sedikit yang memparah peradangan pada lambung. Peradangan pada lambung disebut penyakit gastritis atau magh. Gejala penyakit ini adalah mual, muntah, tidak nafsu makan, dan sakit perut bagian lambung.

 Apabila terus mengonsumsi minuman keras, gastritis bisa mengakibatkan luka pada dinding lambung. Penyakit itu disebut peptic ulcer atau tukak lambung. Gejalanya adalah sakit perut bagian lambung, nafsu makan berkurang, pusing, mual, dan muntah. Penderita penyakit ini biasanya ikut mengeluarkan darah pada saat muntah dan buang air besar. Karena kehilangan banyak darah, orang tersebut juga kemungkinan besar mengalami anemia, kondisi dimana seseorang kekurang darah yang gejalanya lemas dan tidak nafsu makan. Biasanya orang yang mengonsumsi minuman keras adalah orang yang sedang depresi. Keadaan depresi menyebabkan pengeluaran asam lambung lebih banyak dari biasanya. Dengan kondisi yang demikian tukak lambung dapat berlanjut menjadi kanker lambung.

Pada keadaan lanjut, cairan asam lambung mendekati pankreas kemudian merusak jaringan-jaringan didekatnya. Jaringan-jaringan yang rusak itu menyebabkan peradangan pankreas. Penyakit peradangan pada pankreas disebut dengan pankreatis. Kebanyakan alkoholik (orang yang ketagihan alkohol) terkena penyakit ini. Pada mulanya orang yang terserang pankreatitis mengalami sakit perut bagian tengah. Kemudian rasa sakit itu hilang timbul. Dan pada akhirnya tidak terasa sakit lagi. Rasa tidak sakit itu bukan berarti sembuh dari pankreatis melainkan bertambah parahnya keadaan. Karena sel-sel yang menghasilkan asam lambung sudah mengalami kerusakan. Dengan menurunnya jumlah asam lambung, makanan tidak diserap dengan optimal, maka penderita akan mengelurkan feses yang banyak, berbau busuk, dan kadang mengandung minyak.


Pankreas merupakan organ yang penting dalam mengatur konsentrasi glukosa (gula dalam darah). Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas. Hormon insulin berguna untuk mengubah glukosa menjadi glikogen. Karena organ pankreas mengalami kerusakan, secara otomatis pengekskresian hormon insulin terganggu. Sehingga konsentrasi glukosa menjadi tinggi. Apabila konsentrasi gula didalam darah terlalu tinggi, seringkali menimbulkan penyakit diabetes. Penderita diabetes biasanya juga berlanjut ke dalam keadaan ketoasidosis diabetikum, dimana kadar gula dalam darah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber lain, sel lemak. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah bersifat asam (ketoasidosis). Gejala awalnya adalah rasa haus, buang air kecil yang berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut. Juga pernapasan menjadi cepat dan dalam karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Dalam keadaan selanjutnya ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma. Penderita diabetes juga sering buang air kecil. Hal ini dikarenakan ginjal membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang.

Lama-lama peningkatan kadar gula darah bisa merusak pembuluh darah. Terbentuk zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf. Kadar gula darah yang belebihan juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes. Penderita juga sulit untuk sembuh dari luka. Dan apabila luka itu terjadi pada bagian kaki terkadang harus berakhir dengan cara di amputasi.

      Terhambatnya alirah darah juga bisa menyebabkan darah tinggi (hipertensi). Orang yang sedang mengonsumsi minuman keras jantungnya terpompa lebih kencang. Akibatnya aliran darah lebih kencang. Ditambah dengan ruang pembuluh darah yang sempit, keadaan itu menyebabkan tekanan darah tinggi. Penderita darah tinggi biasanya mengalami sakit kepala, lelah, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, dan pandangan menjadi kabur. Hipertensi juga bisa mengakibatkan stroke. Impotensi juga bisa diakibatkan oleh keadaan ini. Impotensi adalah gejala ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan ereksi. Agar bisa tegak, penis membutuhkan aliran darah. Penderita kemungkinan terkena impotensi karena aliran darah yang menuju penis terhambat. Impotensi juga dipengaruhi oleh hormon testosteron. Pada laki-laki, alkohol akan menyebabkan efek yang mirip dengan efek yang dihasilkan oleh terlalu banyaknya estrogen dan terlalu sedikitnya testosteron, yaitu penciutan buah zakar dan pembesaran payudara.

      Metabolisme alkohol terutama terjadi di dalam hati. Bila diminum dalam dosis rendah, alkohol dipecah oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi asetaldehida (hampir 95% etanol dalam tubuh akan teroksidasi menjadi asetaldehida dan asetat, sedangkan 5% sisanya akan dieksresi bersama urin). Asetildehida sifatnya merusak kemampuan alami sel untuk memeperbaiki DNA, yang berakibat mutasi sel mudah terjadi dan beresiko menimbulkan kanker. Enzim ini membutuhkan seng (Zn) sebagai katalisator. Asetildehida kemudian diubah menjadi asetil KoA, lagi-lagi oleh enzim dehidrogenase. Kedua reaksi ini membutuhkan koenzim NAD. Ion H yang terbentuk diikat oleh NAD dan membentuk NADH. Asetil KoA kemudian memasuki siklus asam trikarboksilik (TCA), yang kemudian menghasilkan NADH, FADH2, dan GTP yang digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yaitu senyawa energi tinggi yang berperan sebagai cadangan energi di dalam sel.

Namun bila alkohol yang diminum banyak, enzim dehidrogenase tidak cukup untuk memetabolisme seluruh alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai penggantinya hati menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan Microsomal Ethanol Oxidizng System (MEOS). Asetaldehida yang dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh enzim dehidrogenase, manakala berinteraksi kembali dengan alkohol akan menghasilkan senyawa yang susunannya mendekati morfin, hingga bisa menyebabkan orang jadi kecanduan alkohol atau alkoholik. Orang yang ketagihan minuman keras biasanya kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Ini terjadi karena alkoholik umumnya kurang sensitif terhadap rasa lapar, karena kebutuhan energinya telah dipasok alkohol. Bentuk malnutrisi yang paling umum ialah defisiensi folat, tiamin, dan piridoksin, akibat metabolisme etanol menjadi asetaldehid, yang merangsang hidrolisis gugus fosfat koenzim tersebut. Dan rendahnya kadar Mn, Co, dan Zn dalam darah. Kekurangan seng (Zn) berakibat pertumbuhan yang lambat, tidak nafsu makan, penyembuhan luka yang lambat, lelah, kerontokan rambut, penguraman kepekaan indra pengecap dan pencium, dan menurunnya produksi hormon testosteron yang berarti menggangu pembentukan sel sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pria.

Di sisi lain, alkoholik cenderung mempunyai simpanan besi (Fe) yang lebih banyak daripada manusia normal. Selain bisa menimbulkan rasa enek, muntah dan diare, kondisi ini juga dapat meningkatkan denyut jantung, sakit kepala, mengigau, dan pingsan. Kejadian kelebihan Fe  karena etanol merangsang sekresi cairan lambung yang menyebabkan peningkatan penyerapan Fe oleh kelarutan dan reduksinya yang lebih besar. Selain disebabkan faktor malnutrisi gara-gara alkohol yang terus menerus dikonsumsi, terjadinya akumulasi lemak di hati juga bisa mengakibatkan hiperlipidemia. Mengonsumsi alkohol yang terus menerus juga akan berdampak pada peningkatan rasio NADH/NAD. Kondisi ini menyebabkan terdongkraknya rasio laktat/piruvat, mengakibatkan hiperlaktasidemia serta menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeksresikan asam urat. Dengan demikian, alkoholok bisa terserang penyakita gout (asam urat) dan gagal ginjal.

Alkohol mempengaruhi otak dengan mengubah neurotransmitter. Neurotransmiter adalah zat kimia yang mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh yang mengontrol proses berpikir, perilaku dan emosi. Alkohol juga mengganggu impuls saraf. Alkohol meningkatkan efek suatu zat penghalang neurotransmiter, GABA (Gamma Amino-Butyric Acid) di dalam otak. GABA menyebabkan gerakan lamban dan cadel bicara yang sering terjadi terhadap orang yang mabuk. Alkohol juga meningkatkan jumlah dopamin di pusat otak, yang menimbulkan rasa senang yang terjadi ketika seseorang  meminum minuman keras tersebut. Alkohol mempengaruhi wilayah yang berbeda dalam otak dengan berbagai cara:

1.    Cerebral cortex
Di daerah ini, proses berpikir dan kesadaran dipusatkan, alkohol menekan pusat perilaku,dan membuat orang kurang peka terhadap rangsangan. Hal itu memperlambat pengolahan rangsangan dari mata, telinga, mulut dan indera yang lain, dan juga menghambat proses berpikir, sehingga sulit untuk berpikir jernih dan berkonsentrasi.
2.    Cerebellum
Alkohol mempengaruhi pusat gerakan dan keseimbangan ini, mengakibatkan goncangan, kehilangan keseimbangan biasanya keadaan ini disebut  “falling-down drunk.
3.    Hipotalamus dan Hipofisis
Hipotalamus dan hipofisis secara otomatis mengatur fungsi-fungsi otak dan pelepasan hormon. Alkohol menekan pusat-pusat saraf di hipotalamus yang mengendalikan rangsangan seksual dan kinerja. Meskipun gairah seksual mungkin meningkat, performa seksual akan menurun.
4.    Medulla
Ini daerah bagian otak yang menangani fungsi otomatis seperti bernafas, kesadaran dan suhu tubuh. Dengan berpengaruh pada medula, alkohol menyebabkan kantuk. Juga dapat memperlambat pernapasan dan menurunkan suhu tubuh, yang dapat berujung kepada kematian.

Dalam jangka pendek, alkohol dapat menyebabkan kelumpuhan ingatan memori jangka pendek yaitu di mana orang lupa terhadap apa yang terjadi dalam rentan waktu selama dia mabuk. Efek jangka panjang pada otak jelas lebih merusak. Selain itu, orang yang mabuk juga biasanya mengalami hangover. Hangover adalah keadaan sakit kepala pada saat bangun tidur setelah mengalami keadaan mabuk pada malam harinya. Ini dikarenakan tubuh kehilangan banyak air. Kemudian tubuh mengirim pesan untuk mengisi air yang telah dibuang. Pada saat itu, tubuh akan mencoba memenuhi air yang hilang dengan mengambil air yang ada di otak yang menyebabkan ukuran menjadi ciut. Dan juga terjadi sakit kepala karena rangsangan air tadi yang menyebabkan adanya tarikan selaput yang mengaitkan antara otak dan tengkorak. Alkohol juga menghambat produksi glutamin, obat perangsang alami dalam tubuh. Saat alkoholik berhenti minum, tubuh memproduksi glutamin lebih bayak. Sehingga menimbulkan gerakan gemetaran, gelisah, resah, dan tekanan darah tinggi.

No comments: