Mengasah Kepedulian Sosial Mahasiswa Sistem Informasi ITS

Surabaya - (02/10/10) Ada yang beda dari kuliah Keterampilan Interpesonal sore kali ini. Biasanya kuliah diadakan di dalam kampus, tapi kali ini kuliah diadakan di luar kampus. Tepatnya di sebuah yayasan yang terletak di daerah gebang, yaitu Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB). Maksud dari kuliah kali ini adalah berkunjungan dan menyapa saudara-saudara kita yang tidak memiliki penglihatan sempurna di daerah sekitar kampus ITS.

Sebelum berangkat, para mahasiswa dikumpulkan terlebih dahulu di jurusan. Mengkoordinasikan dan mengecek kelengkapan setiap kelompok. Setelah semuanya dicek, maka rombongan pun siap berangkat ke tempat tujuan. Walaupun sejak di jurusan hujan sudah rintik-rintik, itu tidak menyulutkan semangat para mahasiswa ke tempat tujuan. Dan alhamdulillah setelah sampai di tujuan, hujan pun reda.

Sampailah kami pada semua tempat yang terletak di daerah gebang. Lahannya cukup luas. Kebersihannya juga terlihat sekali. Dan juga terlihat banyak pepohonan. Kemudian rombongan diminta untuk masuk ke dalam aula yayasan. Didalamnya, sudah terlihat adik-adik asuh yayasan sedang duduk dengan beberapa angklung di samping mereka. Tersedia banyak kursi plastik dan sebaris sofa. Dihadapan rombongan terlihat beberapa speaker besar, sebuah piano keyboard, dan satu set drum.



Acara dimulai dengan sebuah salam dari pengurus yayasan. Kemudian rombongan disambut dengan dua buah lagu yang instrumen musiknya angklung dan piano keyboard. Kemudian juga diberikan sebuah lagu lagi dari seorang adik yayasan dan diiringi oleh alunan piano keyboard. Lagu tersebut berjudul Jangan Menyerah (D’ Masiv). Suara dan lirik lagu tersebut sepertinya sangat menyentuh rombongan sampai-sampai seisi ruangan tersebut hening dan yang terdengar hanya alunan lagu.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari kajur SI, Pak Kholil. Terlihat sepertinya beliau terharu dengan apa yang ditunjukkan oleh adik-adik dari YPAB. Sampai-sampai gugup dan matanya terlihat mendung. Sebenarnya bukan hanya Pak Kholil yang terharu seperti itu. Beberapa mahasiswa juga sudah terlihat mendung di matanya dan merah di hidungnya. Kemudian acara penyambutan selesai, dan rombongan diminta untuk pindah ke ruang terbuka sambil mengajak adik-adik YPAB.

Tibalah rombongan disebuah ruangan terbuka yang cukup luas. Disini rombongan membentuk kelompok seperti biasanya. Pada setiap kelompok disisipkan 3-4 adik-adik YPAB. Kebetulan di kelompok saya (pewarta) mendapat tiga adik YPAB: Aspin, Nana, dan Ely. Awalnya kelompok kami saling berkenalan dengan adik-adik dari YPAB. Bertanya sedikit dan kemudian dibuka oleh seorang fasilitator sebelum masuk ke game.

Disini dimainkan game fire ball. Game yang sudah anggap biasa mungkin. Tapi ini tujuannya agar tecipta suasana yang kondusif dan nyaman. Pada saat game ini dimainkan, beberapa kali bola terlempar ke adik-adik YPAB. Ini mungkin disengaja atau tidak disengaja. Tapi yang jelas ini agar lebih mengakrabkan kelompok kami dengan adik-adik YPAB. Adik-adik YPAB yang perempuan (Nana dan Ely) masih terlihat malu-malu pada awal permainan ini. Berbeda sekali dengan Aspin yang seorang laki-laki. Dia sudah membaur tanpa malu-malu. Game terus dimainkan dan kondisi pun semakin akrab, seolah tak ada batas dan perbedaan diantara kami dengan adik-adik YPAB.

Game kedua yang dimainkan adalah tebak orang. Pada game ini, ditunjuk satu orang untuk ditutup matanya menggunakan seutas kain. Kemudian orang itu diputar dan diarahkan ke seseorang. Orang yang matanya ditutup tersebut harus menebak siapa orang didepannya. Bisa dengan cara disentuh atau menanyakan ciri-ciri fisiknya kepada orang yang disampingnya. Game terus berjalan tanpa terasa. Seru sekali rasanya bermain dan berbagi kebahagiaan dengan adik-adik YPAB.

Akhirnya waktu bermain pun habis. Rombongan diminta untuk kembali ke aula. Kemudian setelah semuanya sudah ada di aula kembali,  Pak Kholil memberikan rangkaian kata-kata terakhir sebelum kami beranjak pergi. Kemudian Paduan Suara Sistem Informasi (PSSI) menyanyikan dua buah lagu yang spesial untuk adik-adik YPAB, yaitu Laskar Pelangi dan Sempurna. Setelah itu rombongan pamit pulang. Tak terasa waktu cepat beralalu, melibas apapun yang ada di depannya. Rasanya ingin kami berlama-lama bermain-main dengan adik-adik YPAB. Tapi kami dan yang lainnya memang harus pulang karena sudah hampir malam. Dan sebelum keluar ruangan, rombongan menyalami adik-adik YPAB dan para pengurusnya satu-persatu.